BAGAMAS Gelar Seminar Nasional Bela Negara 2025

Nasional PERISTIWA

JAKARTA, 14 Agustus 2025

BUSERBHAYANGKARNEWS, Jakarta – DPP Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (Bamagnas) DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI menggelar Seminar Nasional Bela Negara sebagai bentuk komitmen mendukung persatuan, kesatuan, dan ketahanan nasional. Kegiatan ini dilaksanakan di Mall Atha Gading STT EKUMENE Lantai 5, Kamis (14/08/2025 ).

 

Acara ini dibuka dengan sambutan yang menyampaikan rasa syukur atas limpahan rahmat Tuhan dan menekankan pentingnya persatuan dan toleransi dalam keberagaman Indonesia untuk menghadapi tantangan global.

 

Tema seminar adalah “Meningkatkan Rasa Bela Negara dalam Menyongsong Indonesia Emas”. dihadiri oleh berbagai tokoh penting, yang juga srbagai Narasumber, termasuk Brigjen Eko Sunarto, S.Pd., M.Si. Di mana beliau mewakili Kementerian Pertahanan.Ketua Bamagnas, Bapak Pendeta Doktor Japarlin Marbun, M.Pd. dari Kesbangpol yang mewakili Gubernur DKI Jakarta, dari Dikmental, dan KDH. Doktor Effendi Hutabarat mewakili lbu Dirjen. Profesor Muhammad Al-Qis

Indonesia adalah bangsa yang besar, dengan beragam pandangan, budaya, dan agama. Segala keberagaman tersebut disatukan dalam kebinekaan yang tunggal ika.

Persatuan dan toleransi harus terus dijaga demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjawab tantangan global

Membahas pentingnya bela negara dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Brigadir Jenderal TNI G. Eko Sunarto, S.Pd sebagai Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. yang telah memimpin beberapa kegiatan sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara di berbagai daerah. Menekankan “bahwa bela negara bukan hanya kesiapan militer, tetapi juga menjaga kerukunan, menolak intoleransi, dan menanamkan nilai moral-spiritual. Ancaman terhadap kehidupan beragama saat ini kompleks dan multidimensi, meliputi krisis intoleransi global, radikalisme transnasional regional, dan pemanfaatan isu keagamaan untuk melemahkan negara di tingkat nasional”.

Ancaman ini sering memanfaatkan teknologi informasi untuk menyebarkan narasi kebencian dan hoaks. Kementerian Pertahanan, bersama Kementerian Agama, berupaya memperkuat pertahanan negara melalui pendekatan yang inklusif dan berbasis Pancasila, meliputi pelatihan bela negara lintas agama, kemitraan dengan ormas keagamaan, kampanye literasi digital, dan pemberdayaan komunitas lintas iman. Tokoh agama dianggap memiliki peran penting dalam membangun karakter kebangsaan dan kerukunan. Beliau juga menyerukan “Agar bela negara menjadi nilai hidup yang nyata, bukan hanya wacana, untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju.”

Para pembicara menekankan bahwa bela negara bukan hanya mengangkat senjata, tetapi juga mencakup menjaga ideologi bangsa, melawan intoleransi, dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan zaman, termasuk literasi digital dan interferensi antar generasi. Seminar ini bertujuan menumbuhkan semangat nasionalisme dan mempersiapkan generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan cinta tanah air untuk menghadapi tantangan masa depan.

Diakhir  acara Brigadir Jenderal TNI G. Eko Sunarto, S.Pd memberikan pelakad penghargaan kepada Pdt. Andreas Noegroho Sth, Acara diakhiri dengan seruan merdeka tiga kali sebagai wujud kecintaan pada bangsa Indonesia. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *